Berbagi Kebaikan Kepada yang Membutuhkan di Bulan Ramadan 2023

 


Menahan lapar ketika puasa Ramadan, artinya kita juga melatih diri ini untuk berempati kepada lingkungan sekitarnya. Itulah makna yang dapat saya petik ketika sudah beranjak dewasa dan memahami bagaimana arti hidup ini.

Bersyukur saya lahir dari keluarga yang berkecukupan dari segi ekonomi. Namun orangtua mengajarkan saya untuk tidak berlebihan dalam membelanjakan sesuatu. Dan dampaknya terbawa ketika dewasa Selain itu pula, dalam hidup ini ada saja ujian yang pernah saya lalui sehingga saya pun lebih dewasa dalam menyikapi suatu keadaan.

Ketika kita merasa lapar dan dahaga di bulan Ramadan, pernah tidak terpikir bagaimana nasib kaum dhuafa yang kelaparan di rumah mereka atau di emperan toko, sementara tidak ada uang untuk membeli makanan.

Tentu saja diharapkan dengan berpuasa di bulan Ramadan, menjadi sarana bagi kita untuk mawas diri, apakah sudah peka terhadap lingkungan. Bisa jadi selama ini kita acuh terhadap tetangga yang kelaparan. Kita hanya sibuk posting keduniawian, sementara berbagi dengan yang lebih membutuhkan terlewatkan.

Banyak Cara Berbagi Kebaikan 

Saya pribadi menganggap berbagi kebaikan kepada yang membutuhkan yaitu dengan bersedekah ke kaum dhuafa yang ada di sekitar kita. Selain itu juga saya menafsirkan berbagi kebaikan yaitu kepada orang-orang yang telah berjasa dalam keseharian hidup kita.

Beberapa orang yang berjasa dalam hidup saya sekeluarga dimana bagi saya pantas untuk dibantu, antara lain:
  • Tukang Sampah
Jadi di komplek perumahan saya, ada tukang sampah yang setiap dua hari sekali mengambil sampah di rumah warga. Sebenarnya kami sendiri sudah membayar iuran sampah setiap bulannya namun memang saya pribadi ingin memberikan sedikit rezeki kepada tukang sampah yang setia menjemput limbah rumah tangga di rumah kami.

Alhamdulillah saya masih diberi rezeki oleh Allah SWT sehingga ketika bulan Ramadan bisa berbagai dengan tukang sampah. Kalau tidak ada Pak Ran, tukang sampah di komplek maka kemana lagi kami harus membuang limbah rumah tangga.
  • Pemulung
Di komplek perumahan kami hanya boleh ada satu pemulung yang mengais rezeki. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada kemungkinan tindak kejahatan yang mengintai warga. Bagus juga aturan tersebut diberlakukan.

Pemulung sangat membantu sekali untuk mengambil sampah kardus yang selalu saya buang ketika habis kulakan sembako. Selain itu juga, jika ada beberapa barang rumah tangga masih layak pakai namun sudah memenuhi gudang, maka ibu saya pun akan memberinya ke pemulung. Setiap tahun kami juga selalu memberi sedikit rezeki kepada pemulung yang ada di komplek.
  • Tukang kebun
Tukang kebun yang bernama Pak Muji ini sebenarnya adalah seorang tukang becak. Namun kita tahu sendiri bahwa keberadaan becak sudah tak dibutuhkan lagi oleh penduduk Surabaya. Oleh karena itu Pak Muji beralih profesi menjadi tukang kebun di komplek kami, dimana dia menerima panggilan jika ada yang mau menggunakan jasanya, seperti membersihkan pekarangan ataupun hanya sekadar mengantar ke pasar menggunakan becak tuanya.

Setiap tahunnya kami pun memberi sedikit rezeki kepada tukang kebun yang ada di komplek perumahan, sebagai bentuk rasa terima kasih telah dibantu selama ini.

Apa yang saya tulis ini bukan bermaksud pamer, namun lebih kepada pengingat kepada diri sendiri, bahwa tanpa kehadiran orang lain, kita tidak bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya apabila kita mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh orang lain dalam kehidupan kita. 

Semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Berbagi Kebaikan Kepada yang Membutuhkan di Bulan Ramadan 2023"