Hikmah Mendapat Musibah: Kita Punya Tuhan Untuk Bersandar
Dalam hidup ini pastinya kita ingin segala sesuatu berjalan baik-baik saja. Saya pribadi inginnya siklus hidp itu lempeng saja. Lahir dari keluarga berkecukupan, sekolah sampai tingkat universitas, menikah, punya anak, anak tumbuh dewasa, menua bersama pasangan sampai akhirnya menutup mata untuk selama-lamanya.
Namun ternyata pada kenyataannya kita tidak bisa mengatur kehidupan ini. Sudah diatur, tapi ternyata di tengah jalan ada saja perubahan yang tidak diinginkan. Tentu bukan kita yang mengubahnya, namun sutradara alam semesta, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apa daya, ada saja kendala dalam hidup. Jodoh yang tak kunjung datang, bertahun-tahun menikah tapi tak kunjung punya momongan, pernikahan yang di ujung tanduk, ekonomi keluarga yang sempit dan segala permasalahan hidup yang mungkin di luar nalar manusia.
Dalam Islam sendiri, Allah SWT sudah mengatakan dalam Surah Al Ankabut ayat 2-3 bahwa:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?""Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
Dari ayat ini kita harus bisa memahami, bahwa mau setinggi apapun kedudukan manusia di bumi ini, kemungkinan akan ada cobaan yang menghampiri. Tentu saja cobaan setiap orang berbeda-beda.
Bahkan ujian bisa didapatkan manusia sejak dalam kandungan. Janin berusia 4 bulan merupakan makhluk yang sudah ditiupkan ruh, dan dia bisa mendengar apa yang orang tuanya lakukan. Orang tua yang benar-benar menjaga bayi di dalam kandungan sampai lahir ke dunia, bisa jadi merupakan nikmat bagi janin tersebut. Namun bagaimana dengan orang tua yang tidak peduli pada janin sejak dalam kandungan. Bukan hal yang mustahil, janin akan sedih di dalam kandungan. Bagi janin tersebut, ini adalah cobaan.
Bagi manusia dewasa yang sudah memiliki kemampuan berpikir, terdapat dua sikap ketikan mengalami cobaan hidup. Mereka bisa bersikap:
1. Menerima dengan ikhlas
Bersyukur bagi kalian yang berusaha lapang dada dan menerima dengan ikhlas setiap cobaan yang menerpa dalam hidup. Percayalah, bahwa setelah hujan akan ada pelangi. Sama halnya dengan ujian hidup. Mungkin tidak dalam waktu dekat, namun kalian bisa merasakan buah dari kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Walaupun misalnya ujian hidup tidak segera menjauh, namun setidaknya kalian jauh lebih kuat ketika menghadapi ujian hidup yang lebih besar lagi dan tidak cengeng.
2. Menyalahkan Sang Pencipta akan cobaan hidupnya
Mungkin ada sebagian orang yang tidak terbiasa mengalami cobaan hidup. Dipikirnya hidup itu akan lurus seperti penggaris, bukan berkelok seperti Kelok Sembilan yang ada di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Orang yang selalu menyalahkan Sang Pencipta ketika ujian hidup menerpanya, sama saja dia tidak percaya akan adanya Tuhan dan akan adanya hari kiamat kelak.
Mendapat Ujian Hidup? Ini Hikmah yang Bisa Didapat
Sebagai manusia, selayaknya kita selalu berbaik sangka kepada Sang Pencipta. Sebagai penganut agama Islam, saya pun berusaha untuk pasrah atas semua ketetapan yang Allah SWT berikan, termasuk cobaan dalam hidup.
Ternyata banyak hikmah yang bisa kita petik ketika mengalami musibah dalam hidup. Berikut hikmah ketika mendapat musibah dalam Islam:
1. Lebih Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Tentunya apabila kita beragama, kita percaya pada Tuhan, maka kita akan mengadu kepada Tuhan atas segala masalah yang dihadapi. Namun jangan sampai kedekatan kita kepada Tuhan hanya terjadi di saat sedang mengalami musibah saja.
Apabila masalah atau ujian dalam hidup sudah bisa teratasi, maka kita sebagai Muslim harus mengucap syukur ke hadirat Allah SWT atas pertolongannya. Diharapkan ke depannya kita akan terus dekat kepada Allah SWT, baik di kala susah maupun bahagia. Jangan datang kepada Allah SWT hanya karena ada maunya saja. Apa kalian juga ingin diperlakukan oleh sesama manusia begitu? Tentu tidak bukan.
2. Sering Melakukan Instrospeksi
Bisa jadi ujian atau musibah dalam hidup disebabkan karena kelalaian kita sendiri sebagai manusia. Namun manusia terlalu sombong untuk mengakui bahwa dirinya sendirilah penyebab dari semua musibah yang menimpanya.
Saya pribadi mungkin cara menyikapi musibah dalam hidup pun berubah karena faktor usia. Sekarang saya lebih instrospeksi ke dalam diri, adakah selama ini saya pernah berbuat dzalim terhadap orang lain sehingga Allah SWT memberi ujian hidup yang mungkin terasa berat.
Tidak ingin membandingkan diri dengan orang lain, fokus dengan diri sendiri mungkin jalan terbaik menyikapi ujian hidup dari Allah SWT. Mengenai instrospeksi sendiri sudah ada di Al Qur'an yaitu pada Surah Al Hasyr ayat 18-19:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dengan berintrospeksi maka menghindarkan diri kita menyalahkan Tuhan dan manusia lain atas ujian hidup yang sedang dihadapi. Daripada berlarut-larut dalam kesedihan, akan lebih baik jika kita melakukan hal produktif lainnya. Dengan begitu, masalah, musibah atau ujian dalam hidup akan terasa lebih lapang untuk dihadapi.
3. Sebagai Penghapus Dosa
Dalam Al Qur'an Surah Asy-Syura ayat 30, Allah SWT berfirman:
"Dan musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu.
Jika membaca surah Asy-Syura ini maka saya menjadi sangat malu kepada Allah SWT. Hal ini dikarenakan Allah SWT selalu memaafkan kesalahan hamba-Nya, meskipun berulang kali dikhianati.
Dikhianati dalam hal ini adalah kita masih saja melakukan perbuatan yang tidak disukai Allah SWT. Mengakhirkan waktu sholat, bolong-bolong dalam melaksanakan sholat 5 bagi saya merupakan suatu bentuk pengkhianatan atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita.
Penutup
Dalam hidup ini, bukan hanya Anda saja yang mengalami ujian hidup. Saya yakin hampir semua orang pernah mengalami yang namanya musibah. Bahkan kekayaan dan keberlimpahan harta yang dimiliki oleh seseorang, bisa jadi merupakan ujian baginya jika tidak dapat mensyukuri.
Jadi jangan menganggap dunia telah berakhir hanya karena sedang mendapat ujian atau musibah dalam hidup. Dewasakan diri Anda ketika sedang menerima takdir Allah berupa musibah.
Semoga artikel curhat ini bisa bermanfaat sekaligus memberikan semangat bagi kalian yang saat ini sedang mengalami musibah dalam hidup.
Referensi:
https://www.google.com/amp/s/telisik.id/amp/detail/ini-janji-allah-swt-di-balik-ujian-dan-cobaan
Posting Komentar untuk "Hikmah Mendapat Musibah: Kita Punya Tuhan Untuk Bersandar"